top of page
See Food

[SUPPORT] What is Zero Waste?

Updated: Apr 10, 2020

Di era saat ini dimana kita dimudahkan oleh teknologi membuat marketing dan pasar mendorong konsumen untuk menggantungkan kebahagiannya pada jumlah barang yang dimiliki. Tentunya hal tersebut memberikan dampak pada jumlah sampah yang dihasilkan. Ada sampah yang bisa terurai dengan waktu cepat, membutuhkan ratusan atau ribuan tahun hingga ada juga yang tidak bisa terurai.


Masalah ini harus segera ditanggulangi, salah satunya dengan menggalang gerakan zero waste. Pasti munchies semua cukup sering mendengar istilah tersebut, tentunya dengan reaksi yang beragam “mana mungkin kita bisa hidup tanpa menghasilkan sampah?” dan benar saja saat ini kita masih banyak menjumpai makanan atau minuman yang menggunakan plastik.


Maka dari itu hadirlah filosofi zero waste dimana gaya hidup mengurangi penggunaan bahan atau material yang mencemari lingkungan demi mendorong siklus hidup sumber daya sehingga nantinya produk-produk tersebut dapat digunakan kembali. Perlu diingat zero waste ini tidak hanya tentang mendaur ulang, melainkan siklusnya dimulai dari refuse, reduce, reuse dan apabila 3 langkah diatas sudah benar-benar tidak memungkinkan baru dilakukukan recycle dan rot.


Penggunaan plastik yang menggantikan material kayu, bamboo maupun rotan membuat kita semakin bergantung pada plastik. Hal ini didasari pada harga plastik yang lebih murah dan mudah dijumpai. Dengan alasan praktis ini membawa pada volume limbah plastik yang meningkat. Plastik-plastik tersebut akan berakhir di tempat pembuangan akhir, sungai bahkan lautan, yang sudah barang tentu akan memberikan dampak pada lingkungan itu sendiri. Kehadiran limbah plastik yang membutuhkan ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai memberikan dampak serius yang mengancam ekosistem laut.


Seperti yang dilansir dari portal berita tempo.co pada 21 november 2019 yakni Peneliti dari Aquatic Megafauna Research Unit, Elitza Germanov, mengungkapkan bahwa selama musim hujan di Indonesia ikan pari manta dan hiu paus telah menelan sebanyak 63 lembar plastik per jam.Sungguh fakta yang menampar kita semua, belum lagi fakta lain mengatakan bahwa plastik memberikan pengaruh pada “perubahan iklim” perubahan iklim merupakan sebuah perubahan secara signifikan yang terjadi pada suhu, curah hujan, dan angin yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama, bisa dalam satu dekade atau bahkan lebih.

Perubahan iklim terjadi disebabkan oleh tingginya jumlah emisi gas CO2 yang menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap bumi kita, seperti kerusakan ekosistem laut, masalah kebutuhan pangan, timbulnya cuaca ekstrim, bencana alam, dan lain-lain. Plastik memberikan emisi karbon dimulai dari proses pembuatan lalu konsumsi hingga pada pembuangannya. Bisa dibayangkan seberapa banyak emisi karbon yang mempengaruhi tingginya panas bumi. Tingginya emisi karbon maka akan mempengaruhi jumlah gas-gas rumah kaca yang ada di atmosfer. Salah satunya pada proses produksi plastik. Laman zero waste.id memaparkan bahwa pada proses percetakan plastik membutuhkan suhu tinggi yang didapatkan dari pembakaran batu bara , kira-kira dapat menghasilkan emisi karbon sebesar 535 Juta Metric Ton CO2. Sungguh mengerikan bukan munchies?


Memang tidak mungkin kita dapat menghapuskan penggunaan plastik sepenuhnya, tetapi setidaknya kita mengurangi penggunaan plastik tersebut terutama yang hanya digunakan satu kali pakai. Gaya hidup ini tidak secara otomatis dapat berubah atau kata llain instan melaikan diperlukan waktu untuk merubah gaya hidup tersebut. Mulai dari satu langkah kecil yang nantinya akan menjadi besar, mulai dari langkah sederhana hingga nanti menjadi luar biasa.


Yuk munchies kita sayangi bumi kita ini dengan mengurangi limbah dan mengganti penggunaan plastik dengan barang yang dapat terurai seperti


- gunakan sikat gigi bambu sebagai pengganti sikat gigi plastik

- ganti sedotan plastik sekali pakai dengan sedotan bambu

- membawa tas belanja sendiri seperti tote bag

- menyiapkan sendiri tempat minum atau makan

- mengurangi penggunaan poduk yang dikemas menggunakan plastik



8 views0 comments

Recent Posts

See All

Kommentare


bottom of page